Perbedaan Ekonomi
Mikro Dan Ekonomi Makro
Sebagaimana
juga berlaku dalam bidang ilmu lainnya, teori ekonomi mikro didasarkan pada
asumsi-asumsi tertentu, dianggap valid dan berguna jika sukses dalam
menjelaskan dan memperkirakan fenomena yang menjadi perhatian. Mengingat asumsi
yang mendasarinya belum tentu realistis sempurna maka ‘teori yang baikpun’
tidak dapat menjelaskan data observasi dengan sempurna, sehingga
ketidak-sempurnaan teori merupakan ‘norma’.
Perbedaan
mendasar antara ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro
Ilmu
ekonomi mikro menganalisis bagian-bagian yang dilakukan oleh unit-unit kecil
dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Berbagai aspek yang diulas dalam teori
ekonomi mikro telah dipaparkan di bagian sebelumnya. Dalam hal ini pada umumnya
pendekatan mikro terkait dengan keputusan-keputusan yang diambil oleh para
pelaku ekonomi dengan mengacu pada signal harga
pasar. Pemahaman konsep-konsep ekonomi mikro dan aplikasinya
dalam ekonomi dan bisnis memungkinkan para pelaku ekonomi untuk membuat
keputusan yang optimal.
Sebaliknya
ilmu ekonomi makro merupakan analisis atas keseluruhan kegiatan perekonomian
yang bersifat global dan tidak memperhatikan kegiatan ekonomi yang dilakukan
oleh unit-unit kecil dalam perekonomian. Dalam ekonomi makro, analisis
dijaknkan terhadap keseluruhan produsen dan konsumen dalam perekonomian. Teori
ekonomi makro menerangkan aspekaspek seperti penentuan tingkat perekonomian
negara yang berkaitan dengan sampai di mana suatu perekonomian akan
menghasilkan barang dan jasa.
Tingkat
kegiatan perekonomian ditentukan oleh pengeluaran agregat dalam perekonomian
yang terdiri dari 4 komponen yaitu:
- pengeluaran rumah tangga
(konsumen rumah tangga)
- pengeluaran pemerintah
- pengeluaran
perusahaan-perusahaan (investasi)
- ekspor – import
Selain
itu, analisis dalam teori ekonomi makro akan memperhatikan pula masalah
perubahan harga, perubahan penawaran, pengeluaran agregat serta masalah-masalah
yang akan timbul bila pengeluaran agregat tidak mencapai tingkatnya yang ideal
(yaitu kesempatan kerja penuh tanpa inflasi). Sebagai gambaran, dalam teori
ekonomi makro dibahas tentang langkah utama pemerintah dalam mengatasi masalah
pengangguran dan inflasi yang dibedakan menjadi dua bentuk kebijaksanaan yaitu
kebijaksanaan fiskal dan kebijaksanaan moneter. Kebijaksanaan fiskal adalah
langkah-langkah pemerintah dalam merubah struktur dan jumlah pajak dan
pengeluarannya dengan maksud untuk mempengaruhi tingkat kegiatan perekonomian.
Sedangkan kebijaksaan moneter adalah langkah-langkah pemerintah melalui bank
sentral dalam mengatur dan mem-pengaruhi jumlah uang dalam perekonomian atau
mengubah suku bunga dengan tujuan untuk mengatasi masalah perekonomian yang
dihadapi. Dalam perekonomian, kedua kebijaksanaan ini digunakan oleh pemerintah
untuk mencapai beberapa tujuan, yaitu:
1.
Untuk mengatasi masalah-masalah pokok ekonomi makro yang selalu timbul seperti
halnya masalah pengangguran, masalah kenaikan harga-harga dan masalah
penciptaan pertumbuhan ekonomi yang memuaskan.
2. Untuk menjamin agar faktor-faktor produksi digunakan dan dialokasikan keberbagai kegiatan ekonomi secara efisien.
3. Untuk memperbaiki keadaan distribusi pendapatan yang tidak merata, yang selalu tercipta dalam masyarakat yang kegiatan perekonomiannya terutama diatur oleh sistem pasar bebas.
2. Untuk menjamin agar faktor-faktor produksi digunakan dan dialokasikan keberbagai kegiatan ekonomi secara efisien.
3. Untuk memperbaiki keadaan distribusi pendapatan yang tidak merata, yang selalu tercipta dalam masyarakat yang kegiatan perekonomiannya terutama diatur oleh sistem pasar bebas.